Guest Book


Ubud’s Atmosphere at Jakarta, Everyday!

Lokasi yang terletak di Wilayah JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN membuat MATOA RESIDENCE berada di tengah daerah paling hijau di JAKARTA yang memiliki ruang terbuka hijau terbesar dibanding area lain di Jakarta sehingga udara terasa lebih sejuk dan segar dibandingkan dengan kawasan lain di Kota Jakarta.


Temukan suasana Jakarta yang sangat Berbeda disini. Sejak memasuki Kawasan Margasatwa- Cilandak nikmati perjalanan pulang dengan pemandangan hijaunya pepohonan, sehingga perjalanan pulang ke rumah terasa seperti sebuah perjalanan liburan.


That's why we call it feels in Ubud The Hearth of Jakarta

info lebih lanjut hubungi
nur 08118891919/ 02198671079
jeev 08118891909/ 02192655099

Located in Jl. Timbul no 57, Jagakarsa, South Jakarta, MATOA RESIDENCE presents green space with the concept of UBUD'S ATMOSPHERE at Jakarta Everyday!


The facilities includes:
  • Swimming Pool
  • club house
  • basket 3 on 3
  • Children Playground complete
  • Security Guards and Maintenance Service for 24 hours
for info just call us
nur 08118891919/ 02198671079
jeev 08118891909/ 02192655099

Sunday, February 14, 2010

Saatnya Dunia Properti Menerapkan Eco-Property

Pengantar
Konferensi Real Estate Internasional FIABCI akan diadakan di Bali, Mei mendatang. Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah. Salah satu agenda utama konferensi ini adalah green property. Untuk membahas konferensi ini lebih jauh, kami mengundang Pak Teguh Satria, Ketua Umum REI atau Presiden FIABCI Indonesia dan Pak Pingki Elka Pangestu, Ketua Paneitia Penyelenggara FIABCI ke-61, sekaligus Presiden FIABCI Asia Pasifik.


Terima kasih atas kedatangan Pak Teguh Satria dan Pak Pingki Elka Pangestu.


FIABCI akan menyelenggarakan konferensi di Bali, Mei mendatang. Bagaimana ceritanya sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah Kongres Dunia pada tahun ini?

Teguh Satria: Ceritanya sebenarnya cukup panjang. Kita berjuang untuk bisa menjadi tuan rumah ini. Yang pertama tahun 2008, kita melakukan penawaran untuk menjadi tuan rumah itu di Amstrerdam. Kita sempat promosi di sana, kemudian karena ada perubahan sistem sehingga tidak bisa diputuskan di Amsterdam. Kemudian akan diputuskan di Beijing, China pada World Congress ke-60, tapi ternyata penyelenggaraan WC (di Beijing) terganggu akibat virus H1N1 sehingga dibatalkan.

(Setelah itu) baru dilakukan rapat untuk menetapkan tuan tumah World Congress ke-61 pada 6 sampai 8 Oktober 2009 di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada saat itulah kita bersaing dengan beberapa negara yaitu Italia dan Norwegia. Dan kita mendapat banyak pertanyaan yang cukup menyudutkan, antara lain tentang keamanan dan bom Bali dan sebagainya. Tetapi kita mencoba meyakinkan teman-teman di FIABCI bahwa kita mampu menyelenggarakan itu.

Sebenarnya kita pernah ditunjuk (sebagai tuan rumah) pada tahun 1998, dan ini yang membuat mereka ragu-ragu karena pada tahun 1998 itu batal penyelenggaraan di Jakarta, Indonesia, karena krisis multidimensi, pada saat itu bulan Mei. Sehingga upaya kita cukup keras untuk meyakinkan mereka, bahkan melalui dua kali voting. Dan akhirnya karena Italia mengundurkan diri, tinggal Indonesia dan Norwegia. Dan (dalam) dua kali voting itu, kebetulan kita unggul, sehingga akhirnya ditetapkanlah Indonesia menyelenggarakan World Congress FIABCI ke-61 di Nusa Dua Bali,.yang akan kita selenggarakan pada tanggal 24 sampai 28 Mei 2010, tepatnya di Grand Hyatt Nusa Dua Bali.

Sejauh mana persiapan Kongres Dunia FIABCI ke-61 ini?
Pingki Elka Pangestu: Biasanya kan seperti Pak Teguh bilang, kongres itu layaknya kita punya dua tahun sebelumnya untuk persiapan. Tapi dalam hal ini kita hanya ada waktu sangat pendek, enam bulan, sehingga persiapannya dikebut. Sekarang boleh dibilang sudah 80 persen kita siap untuk penyelenggaraannya, termasuk di antaranya izin-izin venue, tour-nya, dan upacara-upacara, semuanya sedang dirancang. Dan Insya Allah, kita akan ke Bali untuk final. Sebentar lagi sudah on-lah semuanya.

Kabarnya sejumlah tokoh dunia seperti Mark Zuckerberg CEO dan Founder Facebook, mantan Presiden AS Bill Clinton, CEO Temasek Madame Ho Ching akan hadir dalam acara ini...
Teguh Satria: Pak Pingki akan jelaskan secara detail tentang para pembicara. Kami berharap dan kami sudah mengirim surat ke Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak SBY, untuk berkenan membuka acara ini. Karena acara ini sangat penting, bukan hanya bagi kami, tapi kami juga berharap bahwa dengan event dunia ini, kita bisa memperkenalkan dunia properti Indonesia ke tingkat dunia. Saya yakin produk-produk kita tidak kalah dibanding dengan produk (properti) mereka di tingkat dunia. Untuk detailnya, masalah siapa pembicara, dan lain sebagainya, Pak Pingki sebagai ketua panitia bisa menjelaskan

Oke Pak Pingki, selain tiga orang yang disebut tadi, siapa saja yang akan hadir dalan kongres dunia nanti?
Pingki Elka Pangestu: Kita harapkan ketiga pembicara itu alternatif (memberikan) keynote speech, yang memberikan wawasan tentang keseluruhan keadaan dunia sekarang. Selanjutnya ada lima forum yang akan membicarakan bahwa real estate sekarang sudah integratif. Di sini kita akan ajak beberapa tokoh antara lain yang sering kita katakan social networking seperti facebook dan lain-lain. Jadi kita akan coba Mark. Juga ada beberapa arsitek ternama, kita bisa lihat landmark building, icon.

Dan juga seterusnya kita akan membicarakan khsususnya soal keuangan. Ada Pak James Riady dari Indonesia, kita harapkan bisa jadi salah satu pembicara. Juga ada beberapa CEO dari Asia Pasifik dan Eropa. Kita juga mengundang beberapa pembicara yang terkait green building dan eco-tourism, seperti founder Banyan Tree. Dan terakhir kita akan coba kaitkan
hal-hal sosio-kultural, di antaranya kita akan minta Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk menjadi salah satu pembicara karena Bali salah satu tempat di mana integrasi dan harmoni daripada dunia-dunia terjadi.

Dari Indonesia, selain James Riady dan Made Mangku Pastika, siapa lagi yang akan berbagi pengalaman?
Pingki Elka Pangestu: Kita harapkan Pak Ciputra, tokoh real estate dan salah satu pendiri real estate Indonesia. Juga dari kalangan pemerintahan akan hadir Pak Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, maupun Menteri Perumahan, dan beberapa tokoh lainnya

Konferensi ini mengambil tema eco-property. Apa yang mendasari kongres ini sehingga mengambil tema eco-prorerty?
Pingki Elka Pangestu: Jadi kalau lihat judul (tema)nya, Green Shoot for Sustainable Real Estate. Green shoot adalah cikal bakal atau tunas kebangkitan dunia properti yang selama ini agak terpuruk. Kemudian kita melihat kesempatan ini untuk sedikit introspeksi, ke depan, dunia real estate ini harus berkesinambungan, jadi berarti kesinambungan dari segi lingkungan, ekonomi, maupun dari segi sosio-kultural. Jadi eco-property adalah salah satu topik mau tak mau harus kita hadapi. Di dunia, tren sudah ke arah sana. Dan di Bali, ternyata sudah beberapa proyek kita yang benar-benar sudah menerapkan asas-asas properti yang hijau.

Pak Teguh, sejauh mana industri properti di Indonesia sudah menerapkan konsep eco-property saat ini?
Teguh Satria: Secara keinginan sudah banyak, tapi secara praktik, yang memenuhi syarat semua eco-property barangkali belum banyak. Tapi satu hal yang menggembirakan, mereka sudah bangga, banyak iklan you bisa ikuti, bahwa ini green building dan lain sebagainya. Justru pada kesempatan ini kita ingin mengundang para ahli untuk memberi pengenalan, apa yang dimaksud eco-property, tidak sekadar hijau, ternyata tidak seperti itu. Tapi paling tidak, hal yang meggembirakan, baik pengembang dan konsumen sudah aware dan sangat bangga, kita menjual dengan mengatakan green building, green design dan sebagainya. Dan yang beli pun merasa bangga dengan produk-produk ini. Inilah satu hal, satu modal yang baik. Lumayan juga sudah ada beberapa yang menerapkan, meskipun barangkali kita perlu adakan sosialisi yang lebih baik lagi.

Pak Teguh dan Pak Pingki, seperti apakah wajah properti Indonesia dan dunia jika developer menerapkan konsep green property, green building, eco-property?
Pingki Elka Pangestu: Mungkin yang bisa dilihat, salah satu proyek ini (Pakubuwono Residence Jakarta), salah satu pemenang Prix d'Excellence Awards yang diselenggarakan BNI dan FIABCI Indonesia.Yang dilihat sebetulnya adalah lingkungan hijau. Tapi yang terjadi di bawahnya sebetulnya yang lebih penting, infrastruktur, cara mendaur ulang, bagaimana tidak membuat polusi dan seterusnya. Jadi ini salah satu yang menerapkan antara lain 80 persen hijau, dari sisi hijau. tapi yang di bawahnya justru yang lebih penting kita bisa menerapkan yang paling baik untuk penghuni-penghuninya.

Demikianlah pembahasan kami tentang properti kali ini. (Robert Adhi Ksp)

No comments:

Post a Comment