Guest Book


Ubud’s Atmosphere at Jakarta, Everyday!

Lokasi yang terletak di Wilayah JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN membuat MATOA RESIDENCE berada di tengah daerah paling hijau di JAKARTA yang memiliki ruang terbuka hijau terbesar dibanding area lain di Jakarta sehingga udara terasa lebih sejuk dan segar dibandingkan dengan kawasan lain di Kota Jakarta.


Temukan suasana Jakarta yang sangat Berbeda disini. Sejak memasuki Kawasan Margasatwa- Cilandak nikmati perjalanan pulang dengan pemandangan hijaunya pepohonan, sehingga perjalanan pulang ke rumah terasa seperti sebuah perjalanan liburan.


That's why we call it feels in Ubud The Hearth of Jakarta

info lebih lanjut hubungi
nur 08118891919/ 02198671079
jeev 08118891909/ 02192655099

Located in Jl. Timbul no 57, Jagakarsa, South Jakarta, MATOA RESIDENCE presents green space with the concept of UBUD'S ATMOSPHERE at Jakarta Everyday!


The facilities includes:
  • Swimming Pool
  • club house
  • basket 3 on 3
  • Children Playground complete
  • Security Guards and Maintenance Service for 24 hours
for info just call us
nur 08118891919/ 02198671079
jeev 08118891909/ 02192655099

Friday, February 5, 2010

properti 2010 lebih optimis

TEMPO Interaktif, Jakarta – Ketika bisnis properti terpuruk akibat krisis global awal tahun ini, justru beberapa pengamat dan pelaku bisnis properti optimis pada 2010, sektor ini akan bangkit lagi. “Sebab otoritas moneter berencana untuk menurunkan terus suku bunga KPR dan KPA. Saya prediksi tahun 2010 bisnis properti akan ‘booming’ kembali,” kata Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Jopy Rusli pada Februari 2009. Menurutnya kecenderungan itu terlihat dari data Global Property Guide yang menyebutkan, selama 2008 tingkat pertumbuhan investasi properti di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, yakni 13,4%.



Hal senada dikemukakan prinsipal agen properti Abie Property, Abie, yang memprediksikan pada 2010 pasar primer dan sekunder properti Indonesia akan melonjak kembali, terutama yang berlokasi strategis dan fasilitasnya lengkap. Ternyata mendung akibat krisis subprime mortgage di Amerika Serikat awal tahun ini, berangsur pulih. Jangan lupa, daya beli masyarakat pada 2010 bakal menguat. Sementara BI Rate masih dipatok pemerintah 6,5%, sehingga suku bunga KPR akan terjangkau.





Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi 2009 ini berkisar 4-4,5%. Angka ini lebih baik dari prediksi sebelumnya yang hanya 3,5-4%. “Sementara pada 2010, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5% – 5,5%,” ujar Darmin pada acara Investor Summit and Capital Market Expo 2009, Rabu (2/12).




Sektor properti 2010 juga diprediksi akan jauuh membaik oleh Direktur Eksekutif Cushman&Wakefield, Arif Rahardjo, bila mengacu pada sejumlah indikator ekonomi terutama tingkat suku bunga. “SBI sampai dengan akhir tahun turun sampai sekitar 4,46% dan masih akan turun pada 2010,” kata konsultan bisnis dan keuangan ini di Jakarta, Kamis (17/12). Kondisi ini didukung oleh dengan target pemerintah yang optimis untuk pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah yang stabil, serta yang lebih penting kemampuan menekan inflasi.



Optimisme akan kondisi bisnis properti 2010 yang bakal cerah, juga membuncah dari Juan Panca Wijaya, General Manager PT Fajar Surya Perkasa, pengembang Daan Mogot Baru. “Kini kekurangan rumah telah mencapai 8,6 juta unit. Tiap tahun kebutuhan rumah sudah 800 ribu unit, tetapi pasokannya hanya 200-300 ribu unit,” tutur Juan. Menutupi kekurangan ini, karena lahan terbatas, pilihannya adalah rumah susun atau apartemen.



Meningkatnya angkatan kerja terdidik dan eksekutif di Jakarta juga membuat kebutuhan akan rumah terus meningkat. Mereka perlu hunian yang dekat dengan kantor, sehingga pilihannya adalah rumah susun atau apartemen. Harga apartemen di lokasi premium, seperti di kawasan Thamrin, Salemba, S Parman dan Kemayoran pun lebih terjangkau, dibanding mahalnya waktu dalam kehidupan metropolitan yang super sibuk. Penghuni apartemen memiliki lebih banyak waktu yang berkualitas dan menikmati kehidupan karena sangat dekat dengan simpul aktivitas sehari-hari, sehingga bebas dari kemacetan, stress dan pemborosan BBM.



Penghuni dengan berjalan kaki, mudah menjangkau kantor, juga fasilitas kehidupan dan gaya hidup serba lengkap seperti pusat perbelanjaan, bisnis dan hiburan, perkantoran, hotel bintang lima, infrastruktur kota, puluhan rute kendaraan umum, serta sarana busway dan monorail. Pasar sewanya gemuk dan lezat pula karena berada di pusat aktivitas bisnis berskala internasional, membuat apartemen makin laris tahun ini.

Menurut Agung Wirajaya, Marketing Manager PT Jakarta Realty, Apartemen Thamrin Residences yang dibangunnya membidik pasar menengah yakni para manajer dan eksekutif yang bekerja di kawasan Sudirman, Thamrin dan Kuningan. Harga per unit apartemennya per April 2009 mulai Rp 290 juta hingga Rp 900 juta, paling murah dibanding proyek serupa di lokasi yang sama.

Namun menurut Oka M Kauripan, Direktur LJ Hooker Indonesia, landed house paling prospektif pada 2010. “Tren penjualannya terus meningkat. Apalagi orang Indonesia, masih suka tinggal di rumah berhalaman,” papar Oka. Semua pendapat ini sah saja, tergantung tujuan membeli properti. Yang pasti pada 2010, prospek hunian cerah. “Dibanding kondisi 2009, prospek 2010 lebih bagus, seperti 2007,” kata Oka. Terutama ditunjang nilai tukar rupiah yang lebih stabil. Selain hunian, properti untuk perkantoran juga bakal cerah, terutama untuk sewa. “Terbukti 40% pendapatan, LJ Hooker diperoleh dari sini,” kata Oka.

Bukan hanya hunian, permintaan akan ruko juga cukup menarik. Menurut Oka maupun Juan, semua tergantung lokasinya. Di beberapa daerah yang sudah hidup, permintaan akan ruko cukup kuat. “Misalnya di Boulevard Kelapa Gading, di sini masih banyak yang butuh ruko sementara pasokannya terbatas,” kata Oka. Sedangkan Juan menilai, permintaan ruko biasanya berasal dari investor. “Saat daya beli masyarakat meningkat dia bisa sekalian jualan.”

Bila betul prospek bisnis properti pada 2010 tumbuh cukup cerah, di mana saja sebarannya? “Pilihannya masih seputar Jabodetabek. Untuk apartemen dan rumah susun ya di Jakarta, sementara landed house ada di pinggiran.” Daerah lain yang cukup prospektif adalah Banjarmasin, Balikpapan, Surabaya dan Medan. Di Jawa Tengah, Juan melihat magnet pertumbuhan properti ada di Jogja dan Solo. “Hanya saja yang berkembang cukup baik, adalah properti Solo. Di sini ditunjang oleh industri tekstil dan pariwisata.”

Bila proses pemulihan ekonomi global yang makin menguat, dengan dimotori oleh China di Asia, dampaknya cukup baik bagi Indonesia. Sektor properti, terutama hunian bakal menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mengingat sektor ini memberi dampak yang cukup besar bagi sektor penunjang lainnya di bisnis properti. Saatnya kembali berinvestasi properti.





Sumber : tempointeraktif

No comments:

Post a Comment